mengunjungi pabrik kopi mocaflor
by Marda D Ekowati-Maccaferri under
cukup beruntung saya dapat mengunjungi pabrik Kopi Mokaflor di firenze. Mokaflor merupakan salah satu kopi yang cukup dikenal di daerah Toscana. Tidak hanya memproduksi kopi tapi kita juga dapat menemui kafe di sekitar Toscana dengan nama Mokaflor yang pastinya menggunakan produk kopi dari Mokaflor.Pertama rencananya saya hanya ingin mengikuti kursus Latte art, namun karena ternyata murid hanya saya.( ceritanya privat, karena sebenarnya kelas latte art telah di adakan sehari sebelumnya) akhirnya saya di beri kesempatan untuk mengunjungi pabrik. Dengan pegawai yang tidak banyak , ternyata kopi yang diproduksi juga di ekspor ke Eropa timur . Dipabrik kita melihat proses pengorengan biji kopi, enciuman kopi ,hingga pengepakan. Disela2 tumpukan biji kopi saya menemukan tumpukan karung biji kopi dari Indonesia. Ternyata dalam sebuah pak kopi bubuk yang di buta terdiri dari berbagai macam biji kopi . misalnya dari indonesia bercampur dengan biji kopi India dan dari negara eropa. '' biar terasa lebih enak,'' jalas Gabrielle yang pada saat itu menjadi guide saya. Akhir dari jalan-jalan saya mengikuti kursus latte art dan mencicipi (tepatnya meminum) 30 cup kopi espresso dan capuccino
viareggio
by Marda D Ekowati-Maccaferri under
Ada dua kejadian yang cukup besar di Italia, pertama gempa di L'Aquila dan kedua meledaknya gerbong pengangkut gas di stasiun kereta Viareggio yang mengakibatkan banyak kerusakan dan korban jiwa. Saya mengunjungi Viareggio satu bulan sebelum kejadian. Viareggio merupakan kota pantai yang banyak di kunjungi turis pada saat musim panas di daerah Tuscany.
Makanan yang di tawarkan oleh restauran yang ada tentunya tidak jauh dari seafood segar.
Sudah cukup lama saya tidak merasakan sefood yang segar, ketika teman saya mengajak untuk datang ke kota ini langsung saya sambut dengan suka cita ajakannya.
Pada saat itu angin sangat kencang di Viarreggio jadi ketika di restoran saya tidak bisa duduk di luar sambil menikmati pemandangan laut dengan kapal-kapal di sekitarnya. Dengan terpaksa saya makan di dalam restauran, tapi tidak megurangi pemandangan luar karena hampir seluruh dinding adalah kaca.
Saya memauski Restaurant Tito del Molo, Restauran yang berada dekat dengan kanal yang mengalir ke laut merupakan alasan saya memilih restaurant itu.
Pelayan menyarankan saya untuk memilih caciucco, sup seafood khas Tuscany, dan karena saya liat di meja sebelah ada pasangan dengan lahap memakan Fritto di mare , ( seafood campur goreng seperti udang, ikan dan cumi-cumi). Keduanya saya pilih ( meskipun dua-duanya merupakan mekanan utama) karenan sayang sudah sangat ngidam seafood.
Pertama yang datang Caciucco, Sup ikan dengan kerang dan cumi di sajikan dengan mangkuk besar cukup untuk dua orang. Rasa saus dengan kaldu ikan terasa sekali dan semua bahan yang segar jadi terasa enak di lidah. Untuk hidangan kedua datang Ftiiti misto, yang juga cukup untuk dua porsi, rasanya seperti tempura di makan dengan sedikit lemon dan garam...kriuk..kriuk...cuma satu yang kurang bagi saya....nasi panas yang ngebul..ngebul....( maklum perut indonesia masih kental...)
siena........
by Marda D Ekowati-Maccaferri under
Sudah empat bualn di Siena, tapi belum juga makan di resto ( maklum hidup sebagai orang yang bergantung beasiswa harus bisa menghemat....) , akhirnya dengan mengumpulkan sedikit-sedikit bisa juga terkumpul untuk makan di resto. Dengan membujuk -bujuk teman saya akhirnya kami makan di sebuah retsto yang dekat dengan Duomo atau Katedral nama restorannya la La Taverna del capitano, ini saya pilih karena pada jam 12 siang sudah buka sedangkan perut sudah keroncongan minta diisi. Saya memilih menu Fargioli dengan minyak zaitun dan makanan utmanya berbagi dua dengan teman saya, satu prosi steak ayam dan beef steak, minum cukup mahal, satu botol beer italia di hargai 12E..8 wah nggak masuk akal...) berhubung sudah lapar kita minum dengan sebotol aqua mineral.
Fagioli, makanan pembuka cepat di sajikan. Rasa seperti kacang rabus, Pembuka yang di tunggu-tunngu akhirnya datang. Steak ayam yang di bakar dengan arang, dan di makan dengan kentang panggang. Steak ayam seperti dari ayam kampung tidak lembek ,namun cukup enak karena di bakar arang,
. Steak dagingnya raanya cukup standard, saya lebih menykai denga steak ayam.
seminggu kemudian saya makan di pizzeria yang terletak di Piazza del campo, cukup memojok tempatnya karena tempat lainnya cukup penuh, jadi saya memilih tempat tersebut.
Saya hanya memakan makanan pembuka karena ,jam pada saat itu sudah jam tiga, kebanyakan resto itu merupakan waktu istirahat, dan makan yang tersisa hanya itu. Saya memesan Ribollita Toscana, yaitu Sup dengan roti yang dicelup dan kubis hitam. dan teman saya memilih Zupra Farro yaitu sup grano liar.
Rasanya tidak emngecewakan karena berhubung benar2 sayuran tidak terlalu knetal dengansayuran. cukup mengenyangkan.Kedua makanan tersebut merupakan makanan khas Tuscany.
Sekarang giliran Bologna Chocolate show
by Marda D Ekowati-Maccaferri under
Menjelang natal hampir setiap kota megadakan pasar kaget atau bazaar, tak kecuali Bologna, diadakan bologna coklat show, diadakan pada pertengahan bulan November selama 3 hari. Perbedaan dengan Eurocoklat Perugia, karena sekala kecil tidak sebesar di perugia, namun acaranya tidak kalah dengan di perugia. Kalau di perugia pengisi stand kebanyakan perusahaan coklat besar yang industrila. Disini lebih ke produsen coklat yang tradisional, lebih tepatnya toko coklat. Justru di sini asiknya pilihan lebih beragam. Dan Stand2 pengisi dari hampir seluruh kota di italy, kita bisa merasakan coklat dari torino hingga Sisilia..
Karena udara sangat dingin justru mendukung sekali acara ini, minum coklat panas di temani dengan sacher coklat.........mmmmmmmm
Karena udara sangat dingin justru mendukung sekali acara ini, minum coklat panas di temani dengan sacher coklat.........mmmmmmmm
beli susu.........
by Marda D Ekowati-Maccaferri under
Moahhh... susu sapi............ biasa kita dapat beli di pasar atau supermarket, cuma kalau kita mau merasakan susu yang lebih enak dari yang biasanya kita bisa datang ke distributor langsung yang khusus menyediakan susu segar yang belum di pasteurisasi. Jadi kalau kita membeli susu ini sebelum di konsumsi harus di rebus dahulu.
Ada dua tempat yang tlah saya coba, kedua- duanya berada di emilia romana, tapi beda kota, yang pertama berada di Poretta therme, disini kita bisa mendapatkan susu segar yang berada di dispenser dipinggir jalan ( jadi berasa seperti pompa bensin), tiap pagi distributor susu mengisi dan kita bisa membelinya setiap saat alias 24 jam selama masih ada persediaan susu. Kalau kita lupa membeli botol kita kita juga bisa membeli botolnya di mesing seharga 20 sen Euro, sedangkan susunya satu liter seharga 1 Euro, murah bukan.....caranya, kita masukkan koin 1 euro dan menaruh botol di tempat pengeluaran susu, clik isi..terus keluar susunya, kalau kita bawa botol besar kita bisa langung isi 2 euro dan se seterusnya. Dibandingkan dengan susu yang bisa di jual di pasaran , rasanya lebih enak. lebih terasa dan susunya berasal dari sapi di pegunungan yang biasanya memang menghasilkan susu yang lebih baik. Pembelian susu kedua, saya beli di depan toko latte company, di depannya terdapat dispenser pembelian susu , caranya sama seperti di Poretta therme, dan rasanya susunya ini lebih beda, seperti kita merasakan keju parmesan, maklum latte company ini merupakan salah satu produsen keju parmesan yang ada di Italia. Di tokonya kita bisa membeli segala macam produk susu dan daging segar dengan harga miring,yang saya sangat suka keju, sisini di jual keju parmesan berbagai macam umur dari beberapa bulan hingga beberapa tahun dan harganya murah dibandingkan dengan toko-toko yang ada, ini di buat seperti factory outlet, dan tempatnya di luar kota dengan bis atau mobil sekitar 2 jam an dari Bologna.
Ada dua tempat yang tlah saya coba, kedua- duanya berada di emilia romana, tapi beda kota, yang pertama berada di Poretta therme, disini kita bisa mendapatkan susu segar yang berada di dispenser dipinggir jalan ( jadi berasa seperti pompa bensin), tiap pagi distributor susu mengisi dan kita bisa membelinya setiap saat alias 24 jam selama masih ada persediaan susu. Kalau kita lupa membeli botol kita kita juga bisa membeli botolnya di mesing seharga 20 sen Euro, sedangkan susunya satu liter seharga 1 Euro, murah bukan.....caranya, kita masukkan koin 1 euro dan menaruh botol di tempat pengeluaran susu, clik isi..terus keluar susunya, kalau kita bawa botol besar kita bisa langung isi 2 euro dan se seterusnya. Dibandingkan dengan susu yang bisa di jual di pasaran , rasanya lebih enak. lebih terasa dan susunya berasal dari sapi di pegunungan yang biasanya memang menghasilkan susu yang lebih baik. Pembelian susu kedua, saya beli di depan toko latte company, di depannya terdapat dispenser pembelian susu , caranya sama seperti di Poretta therme, dan rasanya susunya ini lebih beda, seperti kita merasakan keju parmesan, maklum latte company ini merupakan salah satu produsen keju parmesan yang ada di Italia. Di tokonya kita bisa membeli segala macam produk susu dan daging segar dengan harga miring,yang saya sangat suka keju, sisini di jual keju parmesan berbagai macam umur dari beberapa bulan hingga beberapa tahun dan harganya murah dibandingkan dengan toko-toko yang ada, ini di buat seperti factory outlet, dan tempatnya di luar kota dengan bis atau mobil sekitar 2 jam an dari Bologna.
Makan-makan dengan teman2 di Perugia
by Marda D Ekowati-Maccaferri under
Perugia, salah satu kota yang cukuplama saya singgahin karena saya mengambil kuliah sekitar 4 bulan disini. Sering keluar makan bersama teman , namun ada 2 tempat yang cukup menarik dan harganya cukup terjangkau dengan kantong saya. Pertama pizzeria Pizzaio, berada di centro tepatnya Porta Sole, berbeda dengan berarsitektur chic mediterania di dalamnya, bergaya mediterania, tapi di atur dengan modern jadi tidak terasa kuno, di dalam di gantung buah seperti labu, dan cabai segar sebagai penghias. Harganya untuk satu loyang pizza( satu loyang di makan untuk satu orang)sekitar 4 euro.Saya memilih Pizza tartuffi. Pizza tarttufi yang tanpa saus tomat hanya dengan keju mozzarella, terasa sangat tersa kejunya.Dan pizzanya cukup tipis dari pizza italia biasanya jadi kita memekan satu loyang nggak merasa bersalah...
Tempat kedua yang juga favorit saya( pssssttt.....termasuk murah) namanya tratoria al Mangiare Bene.( artinya makan enak). Karena Tratoria dan bukan restauran, kita dapat menemui menu yang cukup terjangkau muai dari 4 euro. Saya memilih anti pasta( makanan pembuka Trippa atau babat sapi yang di masak dengan saus tomat dan hati sapi di makan dengan roti fresh umbria. Utuk ukuran anti pasta menurut saya sangat mengenagkan. Sedangkan untuk makanan utamanya saya memilih pasta dengan saus sugo ( saus tomat). Sempat menyesal juga saya memesan pasta, karena perut sudah tersa penuh dengan anti pasta, untungnya pasta di sediakan porsi terlalu besar, jadi saya tetap bisa menghabiskannya, Ohya , pastanya merupakan fresh pasta, kita bisa merasakan pasta yang lembut di lidah dengan saus tomat dan di taburi keju parmesan.Di tratoria ini arsitekturnya sesuai dengan ciri kota perugia yang sangat berpengaruh arsitektur abad pertengahan. Didalam bergaya dengan batu bata dan berkubah. Sayangnya ruang cukup gelapjadi untuk memoto tidak maksimal .
Langganan:
Postingan (Atom)